Serang, kibarmedia.com - Faktor kemiskinan membuat masyarakat tak mampu untuk berobat. Hal ini dialami Narwati 25th warga kampung Kidalang Rt04 Rw02 Desa Panamping Kecamatan Bandung Serang-Banten. Narwati pernah menikah dua kali namun kedua pernikahannya kandas dan tanpa dikaruniai seorang anak, kini Narwati tinggal bersama ibunya yang sudah renta dirumah peninggalan almarhum sang ayah, kondisi rumahpun sudah banayak yang rusak namun apalah daya, jangankan untuk memperbaiki rumah, buat makan saja kesulitan. Sang ibu yang sudah tuapun terpaksa bantu-bantu tetangga kesawah demi mendapatkan imbalan sesuap nasi. Narwati satu-satunya anak dari ibu Ranasih, hal ini sangatlah miris, terlebih Narwati tak mampu membantu sang ibu kuli kesawah, karena Narwati sejak lima tahun lalu menderita pembengkakan pada perutnya. Dengan perutnya yang semakin membesar, kini Narwati hanya bisa berbaring dan sesekali duduk sambil menahan rasa sakit pada perutnya dan terasa sesak saat bernafas, Kini perut Narwati seperti wanita hamil Sembilan bulan.
Sejak lahir Narwati ada tanda lahir yang berwarna hitan pada bagian muka dan ditumbuhi bulu, dengan bertambahnya usia tanda lahir itu kian melebar, bahkan kini hampir menutupi wajahnya, dengan keberadaan tanda lahir itu dirinya merasa risih dan minder saat bermain dengan teman seusianya, Tanda lahir itu trkadang terasa gatal sehingga dirinya sangatlah tidak nyaman. Ditambah lagi penderitaan dengan perutnya yang buncit dan terasa sangat sakit, Setahun yang lalu Narwati pernah berobat kerumah sakit Cipto, dan pernah disedot cairan yang ada didalam perutnya, itupun biayanya hasil menggadaikan sawah sepeninggalan almarhum ayahnya, hingga kini sawah itu masih dalam gadaian, memang setelah habis disedot perut Narwati sempat kempes, namun kini sudah buncit kembali.
Narwati sangat mengharapkan bantuan dari siapapun, benar-benar mengharapkan uluran tangan demi mengurangi beban hidupnya, walau demikian Narwati masih berharap untuk hidup, sebagai mana mestinya wanita seusianya, punya suami dan punya anak. Ia tak pernah putus asa, siapa tahu masih ada keajaiban dari tuhan sehingga dirinya masih punya harapan untuk membina rumah tangga. Bantuan sekecil appaapun sangatlah berharga baginya.
"Saya pengen sembuh seperti semula bisa bekerja membantu orang tua, kalo begini justru merepotkan orang tua. Saya juga pengen seperti orang-orang, bisa berumah tangga punya anak dan punya suami. Saya juga pengen ada bantuan dari siapapun, dari pemerintah". Ujarnya sambil merintih kesakitan. (Dewa)