kibarmedia.com

Popular Post

Industri Manufaktur Indonesia Lampaui Inggris dan Kanada

Diposting oleh On Kamis, April 21, 2016 with No comments


Jakarta, kibarmedia.com - Industri manufaktur Indonesia berhasil menembus 10 besar dunia. menurut laporan United Nations Industrial Development Organization/UNIDO) sebagaimana disampaikan Kepala Statistik UNIDO Shyam Upadhyaya di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta, kemarin. Dalam daftar International Yearbook of Industrial Statistics 2016 yang diterbitkan UNIDO, industri manufaktur di Tanah Air menyumbang hampir seperempat produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

"Daftar disusun berdasar volume produksi. Indonesia masih di dasar daftar (10 besar), tetapi melampaui Inggris dan Kanada. Tiongkok teratas disusul AS, Jerman, Korea Selatan dan India. Indonesia telah menjadi negara industri penting," kata Shyam.

Shyam memaparkan pertumbuhan teknologi, intensitas dan daya saing Indonesia telah mendorong total volume produksi manufaktur di Tanah Air lebih baik ketimbang negara lain.
"Kami melihat produksi jasa dan barang industri manufaktur memiliki nilai tambah 150% dari normalnya 60%-70% dari biaya produksi."

Industri manufaktur Indonesia berkembang pesat di sektor makanan dan minuman.
"Tetapi ke depan, industri manufaktur Indonesia akan ditopang industri teknologi tinggi seperti permesinan dan elektronika," ujar Shyam.

Saat menanggapi hal tersebut, Staf Ahli Bidang Sumber Daya Industri Kementerian Perindustrian Dyah Winarni Poedjiwati mengungkapkan kontribusi industri manufaktur nonmigas ke PDB mencapai 18,18% pada 2015 atau senilai Rp2.098 triliun, lebih besar ketimbang 2014 yang mencapai 17,89%.
Kontribusi terbesar datang dari industri barang logam, komputer, elektronik sebesar 7,83%, industri makanan dan minuman 7,54%, dan industri mesin dan perlengkapan 7,49%.
Ekspor manufaktur US$106,63 miliar atau 71% dari total ekspor US$150,25 miliar, sedangkan impor mencapai US$108,95 miliar.

"Kita masih defisit US$2,31 miliar. Artinya, industri harus bergerak cepat agar bisa berproduksi lebih banyak," ungkap Dyah
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »